fbpx

Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)

Benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah kondisi medis yang semakin umum terjadi pada pria seiring bertambahnya usia. Kondisi ini ditandai dengan pembesaran prostat. Gejala-gejala yang menyertai masalah kesehatan pria ini cukup beragam, seperti kesulitan memulai buang air kecil hingga lebih sering buang air kecil pada malam hari. Jika tidak ditangani dengan tepat, aktivitas sehari-hari bisa terganggu. 

Apa itu benign prostatic hyperplasia (BPH)?

Benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah kondisi yang terjadi ketika prostat membesar. Prostat adalah kelenjar yang terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum. Ukurannya kira-kira sebesar kacang kenari dan mengelilingi sebagian uretra. 

Uretra adalah saluran yang menyalurkan urine (kencing) dan sperma (ejakulasi) keluar dari tubuh. Jika prostat membesar, kondisi ini bisa mencegah urine dan sperma melewati uretra. 

BPH tidak bersifat kanker, namun gejala-gejala dari kondisi medis ini dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius, termasuk kanker prostat. 

Gejala BPH

Berikut adalah beberapa gejala pembesaran prostat yang bisa dialami oleh pasien:

  • Sulit buang air kecil
  • Mengejan saat buang air kecil
  • Aliran urine lemah
  • Kencing “berhenti-henti”
  • Perlu buang air kecil dengan cepat dan/atau sering buang air kecil
  • Sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil
  • Kebocoran urine secara tidak sengaja (inkontinensia urine).

Kebocoran urine dapat terjadi ketika pasien tiba-tiba ingin buang air kecil dan tidak dapat menghentikan sebagian urine yang keluar sebelum sampai di toilet. Kondisi ini disebut inkontinensia urgensi. 

Kebocoran urine juga dapat terjadi ketika pasien mengejan. Sebagai contoh, ketika pasien batuk, bersin, atau mengangkat benda berat. Kondisi ini dikenal sebagai inkontinensia stres. 

Bentuk kebocoran yang paling umum adalah ketika sejumlah kecil urine menetes ke celana dalam setelah buang air kecil. 

Selain gejala-gejala di atas, terdapat beberapa gejala BPH lainnya yang bisa terjadi, di antaranya:

  • Infeksi saluran kemih
  • Tidak bisa buang air kecil
  • Darah pada urine. 

Gejala-gejala BPH cenderung memburuk secara perlahan. Namun, terkadang gejalanya tetap sama atau bahkan membaik seiring berjalannya waktu. 

Selain itu, ukuran prostat tidak selalu menentukan seberapa serius gejalanya. Beberapa orang dengan prostat yang sedikit membesar dapat mengalami gejala yang parah. Sementara, orang lain yang memiliki prostat yang sangat membesar dapat mengalami gejala yang ringan. Selain itu, ada juga orang dengan prostat membesar tetapi tidak mengalami gejala sama sekali. 

Konsultasi dokter

Penyebab BPH

Kondisi BPH umum terjadi pada orang-orang berusia di atas 50 tahun. Kondisi medis ini juga dianggap sebagai kondisi yang wajar terjadi akibat penuaan. 

Meskipun penyebab pastinya tidak diketahui secara pasti, perubahan hormon seks pria yang menyertai penuaan mungkin menjadi salah satu faktor penyebabnya. 

Di sisi lain, riwayat keluarga dengan masalah prostat atau kelainan pada testis dapat meningkatkan risiko munculnya BPH. 

Perlu diketahui bahwa orang yang testisnya diangkat pada usia muda tidak akan mengalami kondisi BPH. 

Diagnosis BPH

Untuk mendiagnosis BPH, dokter biasanya akan memulai proses diagnosis dengan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat medis pasien. 

Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan rektal yang memungkinkan dokter untuk memperkirakan ukuran dan bentuk prostat pasien. 

Tes lain yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis BPH meliputi:

  • Urinalisis: Urine pasien diperiksa untuk mengetahui adanya darah dan bakteri.
  • Tes urodinamik: Kandung kemih pasien diisi dengan cairan melalui kateter untuk mengukur tekanan kandung kemih saat buang air kecil.
  • Tes antigen spesifik prostat (PSA): Tes darah ini dilakukan untuk memeriksa kanker prostat. 
  • Sisa pasca berkemih (post-void residual): Tes ini menguji jumlah urine yang tersisa di kandung kemih setelah buang air kecil.
  • Sistoskopi: Ini adalah pemeriksaan uretra dan kandung kemih dengan alat kecil berlampu yang dimasukkan ke dalam uretra. 

Selain melakukan tes-tes di atas, dokter mungkin juga akan bertanya tentang obat-obatan yang dikonsumsi pasien, yang mungkin memengaruhi sistem kemih, seperti antidepresan, diuretik, antihistamin, atau obat penenang. 

Dokter akan melakukan penyesuaian pengobatan yang diperlukan. Jangan mencoba menyesuaikan pengobatan atau dosis sendiri karena bisa merugikan Anda. 

Pengobatan BPH

Ketika perubahan gaya hidup tidak mampu meredakan gejala-gejal BPH, dokter akan merekomendasikan obat-obatan untuk mengatasi gejala, beberapa di antaranya adalah:

  • Konsumsi obat-obatan 

Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mengurangi gejala pembesaran prostat. Jenis obat yang diberikan biasanya ada beberapa jenis, seperti golongan penghambat alfa-1, pengurang hormon, maupun antibiotik. 2. Operasi 

Dalam beberapa kasus, BPH perlu dioperasi, terutama jika terdapat jaringan prostat yang menyumbat uretra. Beberapa prosedur operasi ini meliputi transurethral resection of the prostate (TURP), transurethral incision of the prostate (TUIP), hingga elektrovaporisasi transuretral (transurethral electrovaporization).

Pada metode ini, dokter akan membuka sedikit jaringan prostat dan mengeruk jaringan prostat yang berlebih. Terapi ini dianggap efektif untuk mengatasi tumor prostat jinak seperti BPH. Namun, bisa penurunan fungsi seksual dapat terjadi sebagai efek samping. 

  • Terapi Rezum dengan Uap Air Panas

Bagi Anda yang ingin mengatasi BPH tanpa operasi (non-bedah), terdapat teknologi baru bernama Rezūm Water Vapor Therapy yang bisa dicoba. Terapi untuk BPH ini bisa Anda temui di Mandaya Royal Hospital Puri. 

Rezūm Water Vapor Therapy adalah teknologi pengobatan tumor prostat jinak (BPH) non-bedah yang memanfaatkan energi yang terkandung dalam uap air untuk menghilangkan jaringan prostat berlebih yang menekan uretra. 

Selama prosedurnya berjalan, uap air steril dilepaskan ke jaringan prostat dan terserap oleh jaringan prostat. Ini menyebabkan jaringan yang membesar menjadi rusak dan kemudian diserap oleh tubuh secara alami sehingga ukuran prostat kembali mengecil. Dengan jaringan berlebih yang dihilangkan, uretra akan kembali terbuka dan gejala-gejala BPH pun berkurang. 

Punya pertanyaan lebih lanjut tentang BPH dan teknologi Rezūm Water Vapor Therapy di Mandaya Royal Hospital Puri? Anda bisa langsung mengunjungi Pusat Urologi Mandaya dan langsung berkonsultasi dengan tim spesialis urologi kami. 

Konsultasi dokter

Segera buat janji temu dengan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Batu Ginjal

Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk dari mineral dan garam yang menumpuk. Setelah endapan terbentuk, batu bisa bertahan pada ginjal, bisa juga mengalir ke saluran kemih. Batu tersebut dapat menyebabkan saluran kemih tersumbat sehingga menimbulkan nyeri.

Dalam istilah medis, penyakit batu ginjal disebut sebagai nefrolitiasis (jika batu tersebut terdapat pada ginjal) atau urolitiasis (jika batu ditemukan pada saluran kemih, termasuk ginjal, ureter, dan kandung kemih).

Apa Itu Batu Ginjal?

Urine mengandung banyak mineral dan garam. Batu ginjal terbentuk ketika urine mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal, seperti kalsium dan asam urat, dibandingkan yang dapat diencerkan oleh cairan dalam urine. 

Batu yang terbentuk mungkin awalnya berukuran kecil dan tidak menimbulkan masalah apa pun. Namun, seiring berjalannya waktu, ukurannya bisa bertambah besar, bahkan mengisi struktur rongga di dalam ginjal.

Batu ginjal bisa ditemukan pada ginjal maupun pada saluran kemih. Pada sebagian orang, batu yang berukuran kecil bisa keluar dari kandung kemih bersamaan dengan aliran urine. Namun, pada kebanyakan kasus, batu tersebut menghalangi aliran urine, sehingga menimbulkan rasa nyeri ketika buang air kecil.

Jenis-Jenis Batu Ginjal

Batu pada ginjal bisa memiliki beragam jenis, bentuk, dan warna, sehingga cara menanganinya pun bisa berbeda-beda, bergantung pada jenisnya. Berikut jenis-jenis yang perlu Anda ketahui:

  • Batu kalsium

Batu kalsium merupakan jenis yang paling umum dan memiliki dua tipe, yaitu kalsium oksalat dan kalsium fosfat. 

  • Batu asam urat

Asam urat adalah produk limbah yang berasal dari perubahan kimia dalam tubuh. Kristal asam urat tidak larut dengan baik dalam urine yang akhirnya menyebabkan terbentuknya batu di saluran kemih.

  • Batu struvit

Batu ginjal struvit berhubungan dengan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang kronis. Selain itu, orang yang mengalami masalah berkemih karena gangguan saraf juga berisiko mengalami kondisi ini. 

  • Batu sistin

Batu jenis ini merupakan yang paling langka karena disebabkan oleh kelainan genetik yang disebut dengan sistinuria (terlalu banyak kadar sistin dalam urine). Sistin sendiri merupakan asam amino yang terdapat pada makanan tertentu. 

Penyebab Batu Ginjal

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, batu ginjal terbentuk saat mineral dan garam dalam urine mengkristal lalu mengeras. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit batu ginjal, yaitu:

  • Dehidrasi

Dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti: 

    • Kurang minum air putih 
    • Olahraga berat 
    • Diare 
    • Muntah 
    • Tinggal di tempat dengan suhu tinggi
    • Mengonsumsi obat-obatan yang bersifat diuretik (membantu tubuh mengurangi kelebihan cairan).

Saat seseorang mengalami dehidrasi cairan untuk melarutkan garam dan mengeluarkannya saat berkemih jadi berkurang. Akibatnya, terjadi penumpukan garam dan mineral yang kemudian mengkristal lalu menjadi batu.

  • Pola Makan

Pola makan yang tinggi protein hewani, seperti daging sapi, daging babi, ayam, dan ikan dapat meningkatkan kadar asam dalam tubuh dan dalam urine. Kadar asam yang tinggi ini memudahkan terbentuknya batu ginjal akibat mengkristalnya asam oksalat dan asam urat dalam urine. 

  • Obesitas

Indeks massa tubuh yang tinggi, ukuran pinggang yang besar, dan penambahan berat badan berkaitan erat dengan batu ginjal. Orang dengan obesitas mengalami peningkatan kadar asam dalam urine yang menjadi penyebab batu ginjal.

  • Penyakit Pencernaan

Penyakit pencernaan yang menyebabkan diare (seperti Penyakit Crohn dan ulseratif kolitis) maupun operasi pada usus dapat meningkatkan risiko pembentukan batu pada ginjal akibat penumpukan kalsium oksalat. Alasannya adalah karena diare bisa menyebabkan dehidrasi, sehingga risiko terjadinya penumpukan oksalat berlebih di tubuh juga meningkat. 

  • Kondisi Medis Tertentu

Orang yang memiliki kondisi medis berikut ini berisiko lebih tinggi terkena penyakit batu ginjal:

    • Diabetes
    • Hipertensi
    • Obesitas
    • Gout (asam urat)
    • Hiperparatiroidisme (kondisi saat tubuh menghasilkan terlalu banyak hormon paratiroid)
    • Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang berulang
  • Obat-obatan dan Suplemen

Beberapa jenis obat maupun suplemen seperti kalsium dan vitamin C yang konsumsinya tidak sesuai dengan saran dokter dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen dan obat-obatan. 

  • Riwayat Keluarga

Jika ada anggota keluarga Anda yang terkena batu ginjal, maka Anda pun rentan mengalaminya. Jika Anda pernah menderita batu ginjal, maka kemungkinan Anda terkena penyakit ini lagi adalah sebesar 50 persen. 

Gejala Penyakit Batu Ginjal

Batu ginjal berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Semakin besar ukurannya, maka semakin besar pula kemungkinan Anda merasakan gejala yang mengganggu, seperti: 

  • Rasa ingin buang air kecil terus-menerus
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil 
  • Nyeri di bagian pinggang atau bahkan selangkangan. Pada pria, rasa nyeri juga dapat dirasakan pada bagian testis atau buah zakar. 
  • Demam atau suhu tubuh tinggi
  • Berkeringat
  • Rasa nyeri hebat yang datang dan pergi
  • Mual dan muntah
  • Ada darah dalam urine
  • Infeksi urine

Diagnosis Batu Ginjal

Jika Anda mengalami gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter spesialis urologi. Dokter akan melakukan beberapa tes untuk mendiagnosis batu ginjal, seperti:

  • Tes urine: untuk memeriksa adanya infeksi dan kadar mineral pembentuk batu.
  • Tes pencitraan: CT Scan perlu dilakukan untuk mengetahui secara pasti bentuk dan ukuran batu
  • Tes darah: untuk mengetahui kadar kalsium, fosfor, dan asam urat
  • Analisis batu: batu yang keluar saat operasi akan diperiksa untuk mencari tahu penyebab dan cara mencegah agar tidak kambuh lagi

Cara Mengobati Batu Ginjal

Cara mengobati batu ginjal bergantung pada: tipe, lokasi, seberapa parah kondisi, dan berapa lama gejala tersebut Anda alami. Ada banyak pilihan dalam mengobati batu ginjal yang bisa Anda diskusikan dengan dokter.

Mengobati Batu Ginjal Berukuran Kecil

Bila batu pada ginjal  berukuran kecil, Anda bisa menunggunya keluar bersamaan dengan urine ketika berkemih. Namun, proses keluarnya batu ginjal ini tentu akan menimbulkan nyeri yang biasanya berlangsung selama 1-2 hari.

Dokter biasanya akan merekomendasikan beberapa hal berikut untuk membantu meringankan gejala:

  • Minum banyak cairan terutama air putih
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter
  • Mengonsumsi obat penghancur batu ginjal yang diresepkan oleh dokter
  • Membatasi konsumsi garam

Teruslah minum banyak cairan. Bila air seni Anda berwarna gelap dan pekat, itu artinya Anda kurang minum. Warna urine seharusnya kuning pucat. Anda disarankan untuk terus minum banyak air putih untuk mencegah terbentuknya batu ginjal lagi.

Mengobati Batu Ginjal Berukuran Besar

Sementara itu, untuk batu ginjal berukuran besar, jenis pengobatan yang biasanya dilakukan adalah: 

  • Shock Wave Lithotripsy (SWL)

Prosedur SWL melibatkan ultrasound (gelombang suara berfrekuensi tinggi) untuk menentukan letak batu ginjal. Kemudian, sebuah mesin akan mengeluarkan gelombang kejut ultrasonik (shock wave ultrasound) untuk membantu memecah batu ginjal menjadi ukuran kecil sehingga dapat dikeluarkan bersamaan dengan urine. 

  • Ureteroscopy (URS)

Prosedur URS merupakan tindakan minimal invasif yang dilakukan dengan memasukkan teleskop tipis dan panjang yang disebut ureteroskop melalui uretra (saluran tempat mengalirnya urine keluar dari tubuh) menuju kandung kemih. 

Kemudian, ureteroskop akan mengarah menuju ureter, saluran yang menghubungkan kandung kemih ke ginjal. 

Setelah itu, dokter bedah akan menggunakan alat lain seperti laser, ultrasound, maupun forsep khusus untuk memecah batu ginjal menjadi potongan kecil yang nantinya bisa keluar bersamaan dengan urine. Pasien akan mendapatkan bius total selama menjalani prosedur ureteroskopi.

  • Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS)

Prosedur RIRS mirip dengan URS, yaitu dengan memasukkan teleskop kecil (ureteroskop) melalui uretra menuju ginjal, kemudian menghancurkan batu ginjal dengan sinar laser. 

Namun, yang membedakan kedua prosedur ini adalah metode RIRS menjangkau batu yang berada di dalam organ ginjal, sementara URS biasanya menghancurkan batu yang posisinya berada di ureter maupun ginjal bagian bawah. 

Prosedur RIRS memiliki tingkat kerumitan yang lebih kompleks dibanding prosedur URS, meski keduanya merupakan tindakan minimal invasif.

  • Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL)

Prosedur ini biasanya dilakukan pada pasien yang memiliki batu ginjal berukuran besar, bentuknya tidak beraturan, dan tidak berhasil dikeluarkan dengan metode lainnya. 

PCNL menggunakan kamera serat optik berukuran mini yang disebut nefroskop. Pasien yang menjalani prosedur PCNL akan diberikan bius total, kemudian dibuat sayatan pada bagian punggung untuk memasukkan nefroskop dan selang menuju ginjal. Batu ginjal dapat dikeluarkan dengan cara ditarik melalui selang maupun dipecahkan menjadi serpihan kecil menggunakan laser. 

Cara Mencegah Batu Ginjal

Pasien yang sudah pernah mengalami batu ginjal memiliki kemungkinan besar untuk mengalaminya lagi. Berikut ini upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terbentuknya batu ginjal:

  • Minum cukup air putih
  • Hindari minuman bersoda
  • Batasi konsumsi makanan tinggi garam

Pastikan warna urine tetap jernih untuk menghindari penumpukan garam dan mineral yang memicu terbentuknya batu. Anda boleh minum cairan lain seperti kopi, teh, maupun jus buah, namun air putih merupakan pilihan terbaik dalam mencegah terbentuknya batu ginjal.

Bila Anda berkeringat atau setelah berolahraga, usahakan minum air putih lebih banyak untuk menggantikan cairan yang hilang.

Penyakit batu ginjal seringkali tidak disadari oleh penderitanya hingga menimbulkan gejala. Penting bagi Anda untuk minum cukup air putih. Bila mengalami gejala seperti nyeri saat buang air kecil maupun muncul darah pada urine, jangan tunda untuk pergi ke dokter. Kunjungi pusat spesialis urologi di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dari diagnosis hingga pengobatan. Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Bradikardia

Bradikardia adalah kondisi saat jantung berdetak terlalu lambat, yakni di bawah 60 kali per menit. Normalnya, detak jantung manusia dewasa adalah antara 60-100 kali per menit.

Detak jantung yang terlalu rendah bisa berbahaya, karena darah tidak terpompa dengan benar ke seluruh tubuh. Meski demikian, bradikardia bisa saja kondisi yang normal dan tak perlu dikhawatirkan.

Lantas, bradikardia yang seperti apa yang perlu diwaspadai?

Pengertian

Bradikardia adalah salah satu jenis aritmia, atau gangguan irama jantung. Tanda bradikardi adalah detak jantung yang terlalu lambat, yaitu di bawah 60 detak per menit. 

Jika detak jantung sangat rendah, hal ini akan memengaruhi kemampuan jantung dalam memompa darah. Saat darah tidak mampu dialirkan ke seluruh tubuh, Anda dapat merasa pusing, kelelahan ekstrem, sesak napas, bahkan pingsan. 

Namun, detak jantung yang rendah tidak selalu menandakan masalah. Lansia, atlet, dan orang muda dapat memiliki detak jantung di bawah 60 kali per menit dan baik-baik saja.

Bahkan, detak jantung manusia saat berada dalam fase tidur yang dalam juga bisa berada di bawah 60 detak per menit.

Penyebab

Jantung memiliki sistem kelistrikan. Adanya gangguan pada sistem kelistrikan ini dapat membuat seseorang mengalami bradikardia.

Beberapa penyebab bradikardia adalah:

  • Masalah pada node sinus, yaitu pacu jantung alami tubuh
  • Blok jantung, saat sinyal listrik tidak dapat berpindah dari atrium (serambi) ke ventrikel (bilik)
  • Masalah metabolik, seperti hipotiroid (kadar hormon tiroid terlalu rendah)
  • Kerusakan jantung akibat penuaan, sakit jantung, atau serangan jantung
  • Obat-obatan tertentu yang punya efek samping melambatkan detak jantung
  • Penyakit jantung bawaan
  • Infeksi jantung alias miokarditis
  • Komplikasi dari operasi jantung
  • Ketidakseimbangan elektrolit dalam darah, seperti kekurangan kalsium dan kalium karena keduanya bertugas menghantarkan listrik
  • Masalah pernapasan saat tidur, seperti obstructive sleep apnea
  • Penyakit peradangan, seperti demam rematik atau lupus (SLE)

Baca juga: Aritmia Bisa Sembuh dengan Alat Pacu Jantung Permanen Tanpa Kabel

Faktor risiko

Bradikardia sering kali terjadi karena ada kerusakan jantung akibat penyakit jantung tertentu. Artinya, jika ada  hal yang membuat Anda berisiko mengalami sakit jantung, maka itu juga bisa meningkatkan risiko Anda terkena bradikardia.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung penyebab bradikardia adalah:

  • Pertambahan usia
  • Tekanan darah tinggi
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Merokok
  • Stres
  • Penyalahgunaan obat

Beberapa cara menjaga kesehatan jantung dapat membantu Anda mencegah bradikardia.

Gejala bradikardia

Bradikardia menyebabkan jantung berdetak terlalu lambat. Akibatnya, darah tidak bisa terpompa ke seluruh tubuh dengan maksimal. Hal ini menyebabkan otak dan organ lainnya kekurangan oksigen, sehingga menyebabkan orang merasa pusing bahkan pingsan.

Beberapa gejala bradikardia, yaitu:

  • Merasa pusing atau keliyengan
  • Linglung atau masalah memori
  • Pingsan atau hampir pingsan
  • Sesak napas
  • Mudah lelah saat beraktivitas
  • Kelelahan ekstrem atau lemah
  • Nyeri dada

Baca juga: Penyebab Sering Pingsan yang Perlu Diwaspadai

Diagnosis

Tidak semua detak jantung yang terlalu lambat menandakan masalah kesehatan. Akan tetapi, jika bradikardia yang Anda alami sampai menyebabkan nyeri dada, sesak napas, dan pingsan, segeralah ke dokter.

Untuk mencari tahu penyebab bradikardia, dokter akan melakukan pemeriksaan dan tanya jawab terkait riwayat kesehatan Anda. Selain itu, dokter juga mungkin merekomendasikan beberapa pemeriksaan medis dan tes darah untuk mencari tahu penyebab bradikardia, seperti:

  • Elektrokardiogram (EKG) untuk melihat aktivitas listrik di jantung Anda.
  • Tes kadar elektrolit untuk melihat kadar elektrolit dalam darah, seperti kalium, kalsium, dan magnesium.
  • Tes kadar hormon tiroid untuk mencari tahu masalah hipotiroidisme.
  • Tes troponin jantung untuk melihat kemungkinan kerusakan jantung akibat serangan jantung.
  • Skrining toksikologi untuk mencari tahu ada tidaknya zat kimiawi (baik dari obat resep atau penggunaan obat terlarang) yang menyebabkan bradikardia.

Pengobatan bradikardia

Apabila bradikardia yang Anda alami tidak menimbulkan gejala atau karena kondisi tubuh yang sehat, umumnya Anda tidak membutuhkan pengobatan khusus. Namun, saat gejala mulai muncul, pengobatan harus segera dilakukan. 

Pengobatan bradikardia akan sangat tergantung dari penyebabnya. Misalnya, jika bradikardia disebabkan oleh masalah ketidakseimbangan elektrolit dalam darah, dokter akan memberikan Anda suplemen elektrolit, baik lewat infus ataupun oral.

Sementara, jika disebabkan oleh obat-obatan, langkah yang dilakukan dokter untuk menyembuhkan bradikardia adalah menghentikan pengobatan atau mencari alternatifnya.

Selain itu, berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan bradikardia:

  • Obat-obatan

Apabila bradikardia sampai menyebabkan tekanan darah yang amat rendah, dokter akan memberikan obat lewat infus atau suntikan untuk membuat jantung berdetak lebih cepat. Ini dilakukan di rumah sakit.

  • Pemasangan alat pacu jantung (pacemaker)

Jika berbagai cara telah dilakukan tapi gangguan irama jantung tetap muncul, pemasangan alat pacu jantung adalah salah satu cara pengobatan bradikardia. Alat ini akan membantu jantung mengatur ulang detaknya saat irama yang tidak normal tercatat di alat pacu jantung.

Alat pacu jantung terdiri dari dua jenis, yaitu alat pacu jantung konvensional dan alat pacu jantung tanpa kabel yang disebut leadless pacemaker. Alat ini akan dipasang di dalam tubuh menggunakan alat khusus dan akan berada di dalam tubuh hingga baterainya perlu diganti. Biasanya, baterai alat pacu jantung bisa bertahan selama 5-10 tahun. 

Selama masa itu, pasien harus tetap rutin kontrol ke dokter untuk memastikan alat pacu jantung berada dalam kondisi baik. Jika ada perubahan pada kondisi jantung atau kerusakan pada alat, dokter bisa mendeteksi saat pemeriksaan rutin. 

Dokter akan menentukan pengobatan yang paling tepat untuk kondisi Anda. Konsultasikan kesehatan jantung Anda di pusat jantung RS Mandaya Royal. Dengan dukungan dokter spesialis terbaik dan alat pemeriksaan mutakhir, kami siap memberikan konsultasi dan solusi yang sesuai dengan kondisi Anda. 

Buat janji temu Anda dengan dokter sekarang juga lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.

bg-left

dr. Bagus Herlambang, SpBTKV(K), PhD

Spesialis Bedah Kardiotoraks & Vaskular
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia, English

Educational Background

  • Program Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.
  • Spesialisasi, Department of Cardiovascular Surgery, Hiroshima University Hospital, Japan.
  • Doctoral Program (S3), Department of Cardiovascular Surgery, Division of Clinical Medical Science, Graduate School of Biomedical Sciences, Hiroshima University, Japan

Courses & Trainings

  • Peserta pada the 18th Biennial Congress of The Association of Thoracic and Cardiovascular Surgeons of Asia. 26-28 November 2007, Nusa Dua, Bali, Indonesia
  • Peserta pada the 1st Asia-pacific heart rhythm society scientific session. 27-29 November 2008, Singapore.
  • Pembicara pada the 37th Annual Congress of The Japanese Society for Vascular Surgery. 13-15 Mei 2009, Nagoya, Japan. Judul presentasi: One case report of successful partial removal of infected artificial graft for AV­shunt (Poster presentation in Japanese)
  • Pembicara pada sesi presentasi oral pada the 19th Biennial Congress of The Association of Thoracic and Cardiovascular Surgeons of Asia. 25-28 Oktober 2009, Seoul, Korea. Judul presentasi: Cold blood loaded motor-evoked potential monitoring for identifying essential Adamkiewicz artery
  • Pembicara pada sesi presentasi poster pada the 19th Biennial Congress of The Association of Thoracic and Cardiovascular Surgeons of Asia. 25-28 Oktober 2009, Seoul, Korea. Judul presentasi: Edaravone combined with transvertebral cooling pad reduces spinal cord ischemia-reperfusion injury.
  • Pembicara pada the 11th Annual Congress of Asian Society for Vascular. 29 Juni-2 Juli 2010, Kyoto, Japan. Judul presentasi: Combination of edaravone and transvertebral cooling pad reduce spinal cord ischemia-reperfusion injury.
  • Pembicara pada Simposium Kesehatan untuk masyarakat Indonesia di Jepang, yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Osaka dan Perhimpunan Pelajar Indonesia Korda Kansai. 15 Mei 2011, Kobe, Japan. Judul presentasi: Jantung sehat kerja pun lancar.
  • Pembicara pada Seminar Kesehatan Jan tung untuk masyarakat Indonesia di Hiroshima, yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Korda Hiroshima. 10 September 2011, Higashi-Hiroshima, Japan. Judul presentasi: Cegah penyakit jantung sejak dini yuk!
  • Pembicara pada Seminar Kesehatan Acute Coronary Syndrome, yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung. 17 Maret 2012, Hotel Novotel, Semarang. Judul presentasi: Pembedahan pada Penyakit Jantung Koroner.
  • Pembicara pada The 21st Annual Meeting of The Asian Society for Cardiovascular and Thoracic Surgery. 4-7 April 2013, Kobe, Japan. Judul Presentasi: What can we learn from total correction of Tetralogy of Fallot without transannular patch.
  • Pembicara pada Vascular Updates Special Focus on Vein and Aorta, The Indonesian Society of Vascular Medicine (ANVIN). 7-8 Februari 2015, Auditorium RSJPD Harapan Kita, Jakarta. Judul Presentasi: Phlebectomy.
  • Pembicara pada Pertemuan Ilmiah Tahunan VII HBTKVI. 4-6 Juni 2015, Hermes Palace, Banda Aceh. Judul Presentasi: Open Surgical Thoracoabdominal Aortic Replacement.
  • Pembicara pada Pertemuan Ilmiah Tahunan VIII HBTKVI. 28-31 Juli 2016, Hotel Novotel, Palembang. Judul Presentasi: Open Aortic Surgery in Endovascular Era
  • Pembicara pada The 8th Indonesian Society of Interventional Cardiology Annual Meeting (8th ISICAM-InaLIVE). 18-20 November 2016, Fairmont Hotel, Jakarta. Judul Presentasi: Aortic Aneurysm: Jumpstart your judgment.
  • Pembicara pada Pertemuan Ilmiah Tahunan IX HBTKVI. 15-19 Agustus 2017, Singhasari Resort, Batu. Judul Presentasi: Basic Principles of Endovascular.
  • Pembicara pada 28th Annual Meeting of The Association of Thoracic and Cardiovascular Surgeons of Asia (ATCSA). 24-27 Oktober 2018, Royal Ambarrukmo Hotel, Jogjakarta. Judul Presentasi: Aortoiliac Occlusive Disease, Harapan Kita Experience.

https://www.researchgate.net/profile/Bagus-Herlambang-2

  • Operasi Bypass Jantung
  • Operasi Jantung

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888

Patient Satisfaction Reviews

Overall
Rating:(average: 4 out of 5. Total: 1)

1 Patient Comments

  • (4/5)

    Reviewed on Sep 25, 2023

    Siang Dok,
    Saya baru lihat testimonial di Youtube untuk penderita Katup bocor_Kanan yang dilakukan perbaikan tanpa penggantian katup.
    Untuk tindakan ini sendiri apakah sudah teruji ? kalau ya ada berapa kasus yang sudah ditangani serta efek jangka panjangnya kira2 apa. Kalau boleh tau bagaimana sel2 katup ini bisa kembali pulih dok.

    Saya sudah konsultasi ke beberapa dokter dan tindakan yang paling mungkin adalah dengan penggantian katup yang materialnya bisa berupa logam atau dari jaringan serat hewan

bg-left

dr. Budiarijanto Widjaja, Sp.PK(K)

Spesialis Patologi Klinik
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia, English

Educational Background

  • Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar
  • Spesialisasi Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar
  • Konsultan Gastro Enterologi – Hepatologi

Courses & Trainings

  • The 16th International Congress of Asian Network for Clinical Laboratory Standardization and Harmonization (ANCLS} and Workshop on Laboratory Management and Acreditation, diselenggarakan oleh ILKI
  • Workshop SURAMADE 7 “Lean Management”, diselenggarakan oleh PDS-PATKLIN
  • The 9th National Congress and 15th Annual Scientific Meeting of Indonesian Association of Clinical Pathology and Laboratory Medicine 2016, diselenggarakan PDS-PATKLIN
  • Symposium SURAMADE VI, Review on Clinical Pathology: New Insight Better Approach, Best Result, yang diselnggarakan oleh PDS-PATKLIN

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
bg-left

dr. Bayu Antara Hadi Sp.OT

Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Lokasi Mandaya Karawang
Bahasa Indonesia, English

Pendidikan  :

  • 2014-2019 : Orthopaedic and Traumatology Department, School of  Medicine, Airlangga University Graduated with thesis titled: In Vivo Study:  Comparison of Osteoblast Amount on Critical Size  Defect Using Cuttlefish Xenograft Augmentation with Platelet Rich Plasma or Bone Marrow Aspiration  Concentrate
  • 2017-2019 : Magister of Clinical Medicine, School of Medicine,  Airlangga University Graduated with thesis titled: Clinical Outcome,  Oncological Results and Survival Rate between Limb  Salvage Surgery and Amputation on Osteosarcoma  Patients
  • 2006-2012 : School of Medicine, Airlangga University Graduated with thesis titled: Sensitivity and Specificity  Test of Phalen’s Maneuver in Diagnose Carpal Tunnel Syndrome at Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo  Surabaya
  • Adult Recontruction
  • Microsurgery

Lokasi Utama

Mandaya Karawang

Jl. Arteri Tol Karawang Barat, Teluk Jambe, Sukamakmur, Telukjambe Timur, Sukamakmur, Kec. Telukjambe Tim., Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361

Appointment +62267-8643-000
bg-left

drg. Bramadita Satya,Sp.BMMF., Subsp. T.M.TMJ(K), FICS

Spesialis Gigi, Gigi sub. Bedah Mulut
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia, English

drg. Bramadita Satya,Sp.BMMF., Subsp. T.M.TMJ(K), FICS adalah seorang dokter gigi spesialis bedah mulut yang mengambil subspesialisasi dalam bedah trauma maksilofasial dan sendi temporomandibular. Beliau memiliki keahlian untuk melakukan berbagai prosedur perawatan yang berkaitan dengan gigi, rahang, dan wajah, termasuk penanganan patah rahang, sendi rahang yang bergeser, operasi rekonstrusi rahang, operasi gigi bungsu, hingga tumor dan kanker di area rongga mulut/rahang.

Educational Background

  • Program Doktoral Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia
  • Fellow, Oral and Maxillofacial Surgery Fellowship Program, Universitätsklinikum Freiburg Akademie für medizinische Berufe Freiburg im Breisgau, Jerman
  • Bedah Mulut dan Maksilofasial, Universitas Indonesia
  • Pendidikan Dokter Gigi, Universitas Indonesia

Courses & Trainings

  • Certified CT Scan Read in Oral and Maxillofacial, AO CMFAO CMF
  • Advanced Management of Facial Trauma, AO Foundation
  • Associate Member, EACMFS
  • Oral and Maxillofacial Surgeon Fellow, International College of Surgeons Global Headquarters
  • Tackling Covid-19, London School of Hygiene and Tropical Medicine, University of London, London
  • IAOMS – International Association of Oral and Maxillofacial Surgeons
  • Craniomaxillofacial Fracture Management, AO Foundation
  • ATLS, American College of Surgeons
  • Mechanical Ventilation, Harvard Medical School
  • Bedah Mulut
  • Konsultasi Bedah Mulut
  • Operasi Ortognatic

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
bg-left

drg. Michael Bing

Spesialis Gigi
Lokasi Mandaya Karawang
Bahasa English

Pendidikan :

Pendidikan Dokter Gigi FKG Universitas Padjajaran, Bandung, tahun 2018

Pengalaman Organisasi :

Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)

Effect of Ageing in Lactic Acid Solution to the Surface Hardness of the composite, Minor Thesis, 2015

  • Scaling
  • Penambalan Gigi Tetap
  • Penambalan Gigi Susu
  • Perawatan Saluran Akar Gigi Tetap
  • Perawatan Saluran Akar Gigi Susu
  • Pencabutan Gigi
  • Pembuatan Gigi Tiruan Lepasan
  • Pembuatan Gigi Tiruan Cekat
  • Perawatan Orthodonti
  • Bleaching
  • Veneer

Lokasi Utama

Mandaya Karawang

Jl. Arteri Tol Karawang Barat, Teluk Jambe, Sukamakmur, Telukjambe Timur, Sukamakmur, Kec. Telukjambe Tim., Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361

Appointment +62267-8643-000
Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes